Penggunaan Multimeter






Mengukur Kapasitor / Kondensator Elco Menggunakan Multimeter
Sebenarnya tujuan daripada pengukuran kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco adalah untuk mengetahui keadaan daripada kapasitor / kondensator itu apakah bocor atau rusak atau masih baik. Dan nilai kapasitor/ kondensator elektrolit atau Elco bisa kita baca pada badannya. Selanjutnya langkah-langkah pengujian kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco ini adalah sebagai berikut :
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali

Avo Meter Analog dan Digital
Avo meter atau multimeter sering digunakan oleh para teknisi..berikut deinisi yang mungkin akan membantu kalian yang sedang mencari referensi buat makalah..sebenarnya ini pengalamanku waktu cari-cari bahan buat tugas untuk dipresentasikan :

langsung saja alat ukur yang akan saya bahas pertama adalah AVO meter yaitu singkatan dari AMPERE, VOLT, DAN OHM METER
1. AVO meter analog
Multimeter sering disebut AVOmeter atau multitester, ada
dua jenis AVO meter yaitu Analog dan Digital. Alat ini biasa
dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan
AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), dan
arus DC. Bagian-bagian multimeter analog seperti ditunjukkan
gambar di bawah ini:


Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan
fungsinya :
(1) Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero
Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan
jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke
kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih
kecil.
(2) Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero
(Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur
jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar
pemilih diputar pada posisi W (Ohm), test lead + (merah
dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol
pengatur kedudukan 0 W diputar ke kiri atau ke kanan
sehingga menunjuk pada kedudukan 0 W.
(3) Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk
memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu :
(4) Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai
ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10;
dan K W
(5) Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi
sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
(6) Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi
sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur :
10; 50; 250; 500; dan 1000.
(7) Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari
tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
(8) Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe
multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya
belum tentu sama.
(9) Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai
tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna
merah.
(10) Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi
sebagai tempat masuknya test lead kutub - yang
berwarna hitam.
(11) Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),
berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
(12) Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat
komponen-komponen multimeter.
(13) Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi
sebagai penunjuk besaran yang diukur.
(14) Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan
meter.
Adapun cara pemakaian multimeter adalah pertama-tama
jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah tepat pada
angka 0 pada skala DCmA , DCV atau ACV posisi jarum nol di
bagian kiri , dan untuk skala ohmmeter
posisi jarum nol di bagian kanan . Jika
belum tepat harus diatur dengan memutar sekrup pengatur
kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan
dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
• Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi
Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar
pemilih multimeter diatur pada kedudukan W dengan batas
ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling
dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan
mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi
nol pada skala W. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat
diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan
harus diganti dengan baterai yang baru. Langkah
selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada ujungujung
resistor yang akan diukur resistansinya. Cara
membaca penunjukan jarum meter sedemikian rupa
sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan
tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian
tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada pada
bagian tengah daerah tahanan. Jika jarum penunjuk meter
berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka
batas ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada
posisi x 10. Selanjutnya dilakukan lagi pengaturan jarum
penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan
lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil
pengukurannya adalah penunjukan jarum meter dikalikan
10 W. Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk
meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka
batas ukurnya diubah lagi menjadi K W dan dilakukan proses
yang sama seperti waktu mengganti batas ukur x 10.
Pembacaan hasilnya pada skala KW, yaitu angka penunjukan
jarum meter dikalikan dengan 1 K W.
• Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC
Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau
power supply DC), saklar pemilih multimeter diatur pada
kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari
tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub
(+) multimeter dihubungkan ke kutub positip sumber
tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada
kutub (-) multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari
sumber tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini
disebut hubungan paralel. Untuk mendapatkan ketelitian
yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada
pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan
memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke
500 V; 250 V dan seterusnya. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan
kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya
diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter.
• Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC
Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC,
saklar pemilih multimeter diputar pada kedudukan ACV
dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. Kedua
test lead multimeter dihubungkan ke kedua kutub sumber
listrik AC tanpa memandang kutub positif atau negatif.
Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan
DC di atas.
• Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC
Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar
pemilih pada multimeter diputar ke posisi DCmA dengan
batas ukur 500 mA. Kedua test lead multimeter
dihubungkan secara seri pada rangkaian sumber DC
(perhatikan Gambar di bawah)

Gambar. Multimeter untuk Mengukur Arus DC
Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk
multimeter pada kedudukan maksimum. Untuk
mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih diputar
setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari
500 mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan
adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal
jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat
merusakkan multimeter.
»»  READMORE...